Home » , » Menggapai Jiwa Yang Merdeka (Mutiara Hikmah KH. Luqman hakim, Ph.D

Menggapai Jiwa Yang Merdeka (Mutiara Hikmah KH. Luqman hakim, Ph.D

Menggapai Jiwa Yang Merdeka
Mutiara Hikmah KH. Luqman Hakim Ph.D

Allah berfirman dalam surat Al Hasyr ayat 9 yang artinya : “Dan mereka memprioritaskan orang lain atas diri mereka sendiri sekalipun mereka dalam kesusahan”. Mengapa manusia bisa memproriataskan orang lain walau pun dirinya sendiri sebenarnya berada dalam masalah yang sangat berat, tetapi mereka begitu rela mengorbankan untuk orang lain, karena orang ini sebenarnya telah merdeka jiwanya.
Mereka tidak terbelenggu oleh nafsu, ego, kepentingan-kepentingan diri sendiri. Karena sebenarnya yang membelunggu diri manusia adalah bayangan-bayangan yang tersembunyi imajinasi kenikmatan kita, imajinasi hewaniyah kita, dan bahkan bayangan tentang sadisme di dalam diri kita sendiri. Belenggu-belenggu tersebut harus kita perangi, kita usir dari dalam diri kita, karena belenggu-belengu tersebut lah yang telah menjajah  hati kita.
Jadi gambaran yang membabani seluruh perjalanan kita untuk merdeka rupanya kita pikul kemana-mana, kesenangan-kesenangan, mimpi-mimpi yang indah tentang kenikmatan, sesungguhnya itu adalah belenggu-belenggu yang minimbuni punggung kita yang membuat kita berat untuk berjalan ke depan.
Mari kita bebaskan semua itu, jika hati kita bebas walaupun kita di tengah-tengah para penjajah, maka sesungguhnya kita sudah merdeka. Tetapi sebaliknya bila penjajah sudah pergi, hati kita malah memikul beban-beban, nafsu kita, kesengan kita, sahwat kita, kealfaan kita, sesungguhnya kita sedang terjajah di negeri jiwa kita sendiri.
Kita mesti tegas pada diri kita sendiri, “ibda’ bi nafsik”, mulai dari diri sendiri, siapa yang kita lawan diri kita sendiri, sebab apabila hari ini kita tidak berani tegas pada diri kita sendiri, besok pagi kita akan semakin kalah, minggu depan ada 7 kali lipat musuh yang akan mengalahkan kita, bulan depan bahkan ada 30 musuh yang akan mengalahkan kita. Karena ego kita, nafsu kita, begitu bisa mengalahkan kita, ia undang instrumen-instrumen yang mendukun dia berlipat ganda untuk membangun kekuatan memperbudak diri kita.

Kapankah kita pernah menjadi merdeka, kapan kita akan bebas, karena sesungguhnya kebabasan itu tidak ada, hanya ada satu kebabasan sesugguhnya, yaitu tatkala hati kita bebas dari segala hal selain Allah Robbul ‘Izza.  Semoga Allah menolong melalui inayah, hidayah dan taufiknya kepada kita, sehingga kita menjadi benar-benar merdeka sejati dan sesungguhnya.

0 komentar:

Posting Komentar