Home » » Ajaib! Bayi Baru Lahir Bisa Berbicara (Mutiara Himah Juraij Ar Rahib)

Ajaib! Bayi Baru Lahir Bisa Berbicara (Mutiara Himah Juraij Ar Rahib)


Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw. Bersabda: “Tidak ada seorang pun yang dapat berbicara ketika masih dalam ayunan (bayi) kecuali tiga orang, yaitu Isa bin Maryam, bayi di masa Juraij dan bayi yang lain. 
Juraij adalah seorang ahli ibadah di kalangan bani israil. Dia mempunyai seorang ibu. Suatu hari Juraij mengerjakan shalat saat ibnya merasa keberatan kepadanya. “wahai Juraij.” Ibu memanggil Juraij di tengah melaksanakan shalat. “ya Tuhan, apakah saya dengan tetap mengerjakan shalat akan lebih baik ataukah saya harus mendatangi ibu?”. Gumam Juraij. Akan tetapi, dia lebih senang meneruskan shalatnya. Ibunya memanggil lagi, dan Juraij menyahut dalam hati sebagaimana semula. Setelah itu dia kembali melanjutkan shalatnya. Hal itu membuat ibunya marah, lantas ia berdoa “Ya Allah, jangan kau matikan Juraij sebelum Kau perlihatkan kepadanya kecantikan wanita penzina.” 
Saat itu di kalangan Bani Israil terdapat seorang perempuan pezina. Dia bersumpah di hadapan orang-orang Israil bahwa dia akan memfitnah Juraij hingga bersedia menzinahi dirinya. Perempuan itu akhirnya mendatangi Juraij dan merayunya, tetapi dia tidak berhasil. 
Bersamaan dengan itu, terdapat seorang penggembala yang tinggal di dasar gereja di tengah malam. Ketika Juraij mengusirnya, perempuan itu merayu agar menyetubuhi dirinya sampai apa yang direncanakan berhasil dan perempuan itu hamil. Setelah melahirkan, orang-orang bertanya tentang anak yang dilahirkannya. 
“Anak ini adalah anak Juraij” perempuan itu terus mengumbar fitnah. Berita menyebar, menelusup dan menggerakkan massa. Orang-orang israil marah. Mereka segera mendatngi Juraij dan menghancurkan gerejanya seraya mencaci maki dengan kata-kata kotor. Juraij diam. Dia beranjak mengambil wudlu lalu shalat dan berdoa. Setelah itu Juraij menepuk punggung bayi seraya berkata, “hai Bayi, siapa ayahmu?” 
“Ayahku adalah penggembala.” Dari lidah yang mungil itu meluncur jawban yang jelas. Orng-orang Israil terhenyak. Sesuatu yang luar biasa menghantam kesadaran mereka. Mereka bersimpuh di hadaan Juraij dan memohon maaf. 
“Gerejamu akan kami bangun,” janji mereka untuk menebus rasa bersalahnya. Juraij menolak. Dia lebih senang membangunnya sendiri sebagaimana semula. 
SUMBER RISALAH QUSYAIRIYAH

0 komentar:

Posting Komentar